Abstinensia (pantang seks)

Pantang seksual sering dipromosikan sebagai cara yang paling baik untuk menghindari risiko tertular PMS. Metode ini banyak didukung oleh pihak lembaga keagamaan yang mempromosikan untuk tidak melakukan hubungan seks pranikah, menjaga keperawanan, menjaga keperjakaan dan hanya melakukan hubungan seks dengan pasangannya(suami/istrinya) atau monogami.

Meskipun pantang seksual merupakan metode yang efektif untuk mencegah penularan PMS, tetapi tidak memberikan perlindungan 100 persen karena beberapa penyakit yang tergolong sebagai PMS bisa ditularkan melalui cara-cara nonseksual. Sebagai contoh HIV dan hepatitis B dapat ditularkan pada saat membuat tato, tindik badan, atau suntikan jika jarum yang dipakai terkontaminasi oleh virus HIV atau hepatitis B. Beberapa prosedur medis atau tindakan pada gigi juga berpotensi menularkan HIV jika instrument/ alat yang dipakai terkontaminasi oleh virus HIV.

Dapat disimpulkan bahwa abstinensia/pantang seks dapat memberikan perlindungan yang efektif dari resiko penularan PMS jikadidukung oleh perilaku non seksual yang tidak beresiko menularkan PMS.