Aktivitas seksual dalam berbagai bentuknya melibatkan kontak fisik sehingga memberikan resiko penularan penyakit yang dikenal dengan penyakit menular seksual atau PMS. PMS dapat ditularkan melalui berbagai jenis hubungan seks baik genital-genital, oral-genital, oral-anal, oral-oral, ataupun genital-anal. Beberapa PMS dapat diobati, tetapi ada juga yang susah atau belum bisa diobati sehingga memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan dan bahkan menyebabkan kematian, misalnya HIV/AIDS dan hepatitis B.
Seseorang yang menderita salah satu PMS terkadang tidak menyadari dirinya sedang sakit karena tidak menunjukan gejala, oleh karena tidak menyadari dirinya sakit maka seorang penderita bisa melakukan hubungan seks dan berpotensi bisa menularkan penyakitnya ke pasangan seksnya.
Disamping itu pula setiap hubungan seks akan berpeluang untuk mengakibatkan kehamilan, yang terkadang kehamilan tersebut tidak diinginkan.
Untuk mencegah penularan penyakit saat hubungan seks dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan maka diperlukan perilaku seksual yang aman.
